My Task

Selasa, 04 November 2014

Seribu cerita di sudut kampungku




Di sudut kampung yang bernama Ujung gading, tepatnya di gang buntu 20 tahun silam aku terlahir dari rahim seorang wanita yang ku panggil ibu yang merupakan penduduk asli dari ujunggading, kabupaten pasaman Barat, provinsi Sumatera Barat.
Disinilah,di gang buntu desa ujung gading, aku lahir dan menoreh banyak jejak keceriaan yang ternyata sangat berharga dan sangat ingin aku ulangi. Di antara kedua kakak perempuan ku aku bisa dibilang paling nakal dan suka kelayapan kemana-mana. Meski waktu itu umur ku baru 7 tahun tapi semua tempat-tempat indah sejenis sungai dan sawah-sawah hijau telah aku lewati bersama teman-temanku. Waktu kecil aku paling suka sungai, Itu berawal dari pertama kali ibu mengajak ku menemaninya mencuci baju di sungai. Sungai yang dalam bahasa kampung ku “ batang aie” memang tidak terlalu jauh dari rumah ku dengan melewati jalan setapak kira-kira 300 meter dan menuruni anak tangga yang berjumlah 50 kemudian sedikit melewati pematang sawah maka sampailah di sungai yang alirannya bermuara di pantai  air bangis, pantai yang juga sering aku kunjungi saat liburan sekolah. Selama ibu mencuci baju biasanya aku hannya bermain-main air dan pasir di pinggir sungai bersama anak-anak tetangga. Maklum ibu-ibu rumah tangga di kampung ku kebanyakan lebih senang mencuci baju di sungai dari pada di kamar mandi sempit milik mereka. Suasana sungai selalu ramai, puncaknya adalah hari minggu pukul 10.00 pagi. Tidak hanya ibu-ibu rumah tangga atau tukang cuci keluarga tetapi juga gerombolan remaja putri yang datang hannya untuk mandi sambil membawa bekal nasi dan lauk didalam rantang masing-masing. Aktivitas ini biasa disebut orang kampung ku “ Bakelah”.

Sampai umur ku menginjak 11 tahun aku masih suka mandi ke sungai terkadang membawa baju kotor milikku sendiri dalam ember kecil. Meski tanpa ibu karena fisik ibu yang sudah tidak kuat lagi untuk menuruni 50 anak tangga aku tetap pergi bersama teman-temanku.Suara baju basah yang dihempaskan ke batu lonjong dan bulat di tingkahi dengan gossipan para ibu-ibu rumah tangga. Pembicaraan yang sangat ramai tentang keluarga masing-masing, tentang tingkah suaminya yang jarang pulang bahkan tentang mertua yang memandang sinis. Aku pernah berfikir apa ibu ku dulu  juga suka membicarakan tingkah ku yang sedikit nakal kepada teman-temannya atau malah rahasiaku yang suka ngompol di kasur saat umur ku 9 tahun sudah terbongkar, kalau iya betapa malunya aku.
Setelah mencuci aku paling sering menyeberangi sungai yang memang tidak terlalu dalam bersama teman-teman ku, jujur saja aku tidak bisa berenang hingga hari ini. Pernah suatu waktu aku di ajak salah seorang temanku ke sungai bagian hulu, lumayan jauh dari tenpat kami mandi biasa. Awalnya aku pikir tidak terlalu dalam,tapi setelah menjejak dasar sungai aku benar-benar tenggelam, sontak menggapai mintak tolong. Pengalaman itu  membuat ku lebih berhati-hati saat mandi di sungai.
Betapa aku ingin kembali ke hari-hari indah itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar