My Task

Selasa, 03 Januari 2017

ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH KEDUA

TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN


ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH KEDUA
(SECONDARY TILLAGE)





Oleh :
NURSITTAH
05121001093

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2014

Pengolahan Tanah Kedua (Secondary Tillage)

              Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.
Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : 
a.    Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik
b.    Menurunkan laju erosi
c.    Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
d.   Mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.
Kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage).
Dalam pengolahan tanah kedua (Secondary Tillage), bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah. Pengolahan tanah  kedua dilakukan setelah pembajakan (pengolahan tanah pertama). Dengan pengolahan tanah menjadi gembur dan rata, mata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas.
Alat yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua antara lain:
1.    Garu piringan (disk harrow)
2.    Garu gigi (spikes tooth harrow)
3.    Garu bergigi per (spring tooth harrow)
4.    Garu-garu Khusus (Special harrow)
1. Garu piringan (disk harrow)
Garu piringan (disk harrow) memunyai ukuran dan kecekungan piringan lebih kecil dibandingkan dengan bajak, serta jumlah piringannya lebih banyak jika dibandingkan dengan bajak piringan.
Garu piringan dibedakan:
a.    Garu piringan yang mempunyai aksi tunggal (single action). Garu ini pada saat memotong tanah hanya melempar kesatu arah saja.
b.     Garu piringan yang mempunyai aksi ganda (double action). Apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam hal pelemparan atau pembalikan tanah.
c.    Ada juga istilah single action two gang disk harrow, maksudnya single aksipelemparan tanah yang mempunyai dua kelompok (pelemparan satu arah).
d.   Double action two gang disk harrow (randem disk harrow/garu piringan 4 rangkaian 2 aksi)
Garu piringan ini ada yang bersisi rata dan ada yang bersisi gerigi. Tujuan yang bergerigi digunakan pada lahan yang mempunyai sisa-sisa tanaman (untuk memotong-motong). Ukuran umum diameter berkisar antara 45-60 cm (tugas ringan) sedangkan untuk tugas berat (heard dyty) berkisar antara 65-70 cm. piringan dipasang pada suatu disk yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15-22 cm untuk tugas yang ringan dan 25-30 cm untuk tugas berat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl9K8y-AWZd4aFD9uwEgApPFdFNP5uPb7spJPGWpG2eGNM4AJH5w-qksjylkbdJhy1oEaNJ6w99S0iXiHjYaQ96urpMJaESvWTLcxJkLGdm5ZWhiAysCCHnLlxrlRBXbechYYNrv6inrQ/s1600/Garu+piringan+%28disk+harrow%29.jpg


Bagian-bagian utama garu piring:
1.      Piringan                          5.     bumper
2.      Poros piringan                6.     Kotak pemberat
3.      Rangka                           7.     Pembersih tanah (scrapper)
4.      bantalan
·      Piringan berfungsi untuk memotong, mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah.
·      Poros piringan berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan.
·      Penggarak piringan berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih.
·      Kerangka atau batang rangkaian berfungsi untuk merangkai piringan-piringan. Bila sistem penggandengan dengan daya penariknya sistem hela trailing maka garu piringan akan dilengkapi dengan roda dukung. Konstruksi garu piringan biasanya terdisi atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan dibedakan atas penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan dua aksi (double action).

2. Garu Bergigi Paku (Spikes tooth harrow)
Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak singkal.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTRHHQrlsVqSMNMuiCoUxL0nPkz7m9A3cqFVH4adAG8K12l5LBAMCdTLryhyl80fbbUlW_M3mhPH5CjGQGd4MRR80LlD4LGUdJywJlevz3livEZ3Q8VszPESLdKEyjcEjTXizxSITZfpQ/s1600/harrow_module_attachment.jpg
Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari bahan logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya. Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah. Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari garu tersebut.
Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku atau garu sisir adalah terdiri atas: gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat. Garu bergigi paku terutama digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau baru tumbuh.

3. Bergigi Per (Spring Tooth harrow)
Garu bergigi per ini secara keseluruhan konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Juga digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan. Alat ini juga lebih sesuai digunakan untuk tanah yang mudah dihancurkan. Cocok untuk memberantas gulma yang mempunyai perakaran yang cukup kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi per mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang lengkung akan dapat mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke permukaan tanah.
Garu Bergigi Per (Spring Tooth Harrow)
Garu Bergigi Per (garu pegas) sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang memunyai banyak batuan atau akar-akar. Karena giginya dapat melenting (memegas) apabila mendapatkan hambatan.

4.    Garu-garu khusus (special harrow)
Jenis garu-garu khusus, biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus untuk memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak.
Penggunaan garu-garu khusus biasanya dilakukan setelah pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau seresah (weeder mulcher), garu potong putar (rotary cross harrow), penggemburan tanah (soil surgeon).

Garu-Garu Khusus (Special Harrow) InforMesin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar