TUGAS
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
ALAT
DAN MESIN PENGOLAHAN TANAH KEDUA
(SECONDARY
TILLAGE)

Oleh :
NURSITTAH
05121001093
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
Pengolahan
Tanah Kedua (Secondary Tillage)
Pengolahan
tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang
dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.
Di
dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk
menciptakan kondisi fisik khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai
kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu
pengolahan tanah bertujuan pula untuk :
a. Membunuh
gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, menempatkan seresah atau sisa-sisa
tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik
b. Menurunkan
laju erosi
c. Meratakan
tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
d. Mempersatukan
pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam
pengaturan air.
Kegiatan pengolahan tanah dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage)
dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage).
Dalam pengolahan tanah kedua (Secondary
Tillage), bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah terpotong pada
pengolahan tanah pertama akan dihancurkan menjadi lebih halus dan sekaligus
mencampurnya dengan tanah. Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan (pengolahan
tanah pertama). Dengan pengolahan tanah menjadi gembur dan rata, mata air
diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur
dengan lapisan tanah atas.
Alat yang
digunakan untuk pengolahan tanah kedua antara lain:
1.
Garu piringan (disk harrow)
2.
Garu gigi (spikes tooth harrow)
3.
Garu bergigi per (spring tooth
harrow)
4.
Garu-garu Khusus (Special harrow)
1. Garu piringan (disk harrow)
Garu
piringan (disk harrow) memunyai ukuran dan kecekungan piringan lebih kecil
dibandingkan dengan bajak, serta jumlah piringannya lebih banyak jika
dibandingkan dengan bajak piringan.
Garu
piringan dibedakan:
a.
Garu piringan yang mempunyai aksi
tunggal (single action). Garu ini pada saat memotong tanah hanya melempar
kesatu arah saja.
b.
Garu piringan yang mempunyai aksi ganda
(double action). Apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di
belakang dalam hal pelemparan atau pembalikan tanah.
c.
Ada juga istilah single action two
gang disk harrow, maksudnya single aksipelemparan tanah yang mempunyai dua
kelompok (pelemparan satu arah).
d.
Double action two gang disk harrow
(randem disk harrow/garu piringan 4 rangkaian 2 aksi)
Garu piringan ini ada yang bersisi
rata dan ada yang bersisi gerigi. Tujuan yang bergerigi digunakan pada lahan
yang mempunyai sisa-sisa tanaman (untuk memotong-motong). Ukuran umum diameter
berkisar antara 45-60 cm (tugas ringan) sedangkan untuk tugas berat (heard
dyty) berkisar antara 65-70 cm. piringan dipasang pada suatu disk yang
berbentuk persegi dengan jarak antara 15-22 cm untuk tugas yang ringan dan
25-30 cm untuk tugas berat.
Bagian-bagian utama garu piring:
1.
Piringan 5. bumper
2.
Poros piringan 6. Kotak pemberat
3.
Rangka 7. Pembersih tanah (scrapper)
4.
bantalan
·
Piringan berfungsi
untuk memotong, mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah.
·
Poros piringan
berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan.
·
Penggarak piringan
berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih.
·
Kerangka atau batang
rangkaian berfungsi untuk merangkai piringan-piringan. Bila sistem
penggandengan dengan daya penariknya sistem hela trailing maka garu piringan
akan dilengkapi dengan roda dukung. Konstruksi garu piringan biasanya terdisi
atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses
penghancuran tanah, langkah penggaruan dibedakan atas penggaruan satu aksi
(single action) dan penggaruan dua aksi (double action).
2. Garu Bergigi Paku (Spikes tooth harrow)
Garu
bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang
sudah umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan,
umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah
sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah
dengan bajak singkal.

Garu bergigi
paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari bahan logam,
dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau di las.
Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya
terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan
disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya.
Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih,
ada pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang
penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk
merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah.
Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari
garu tersebut.
Dengan
demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku atau garu sisir adalah terdiri
atas: gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat. Garu bergigi paku
terutama digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan,
lebih cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif
untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau
baru tumbuh.
3. Bergigi Per (Spring Tooth harrow)
Garu
bergigi per ini secara keseluruhan konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi
paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Juga digunakan untuk
meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan. Alat ini juga lebih sesuai
digunakan untuk tanah yang mudah dihancurkan. Cocok untuk memberantas gulma yang
mempunyai perakaran yang cukup kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi
per mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu
bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang lengkung akan dapat
mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke
permukaan tanah.

Garu Bergigi Per (garu pegas) sangat
cocok untuk digunakan pada lahan yang memunyai banyak batuan atau akar-akar.
Karena giginya dapat melenting (memegas) apabila mendapatkan hambatan.
4. Garu-garu khusus
(special harrow)
Jenis garu-garu
khusus, biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan tujuan
yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus untuk
memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan
tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk membuat bedengan (seed bed)
yang lebih layak.
Penggunaan
garu-garu khusus biasanya dilakukan setelah pengolahan tanah pertama dan
pengolahan tanah kedua. Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma
atau seresah (weeder mulcher), garu potong putar (rotary cross harrow),
penggemburan tanah (soil surgeon).
